“Mana yang lain”, itulah kalimat pertama yang keluar dari bibirnya dengan logat Sunda yang kental mengawali sebuah perkuliahan pada suatu siang di pertengahan bulan Oktober hampir dua tahun yang lalu. Sang pemilik suara adalah sang penguasa kelas mata kuliah Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, Guru Besar (emiritius), Prof. Dr. H. Pontang Moerad, BM. SH.
Baca selengkapnya di sini
0 komentar:
Post a Comment